
Budidaya tanaman sengon atau albasia (Albizia Chinensis) ibarat berkebun emas. Keuntungan dari investasi tersebut sangat tinggi pada usia panen 5 th - 7 th yang akan datang. Kini mulai banyak investor yang tertarik masuk dalam agrobisnis ini. Seperti apa sesungguhnya gambaran dari prospek berkebun sengon ini?
Berikut ini adalah ilustrasi pehitungan analisa ekonomi investasi budidaya sengon.
Kebutuhan Dana Investasi Kayu Sengon/Hektar (+/- 4000 Batang)
Estimasi Perhitungan Biaya :
- Pembelian Bibit Rp. 8.000.000
- Ongkos Tanam Rp. 4.000.000
- Biaya Perawatan Rp. 9.000.000
- Biaya Penyulaman 20% estimasi Rp. 5.250.000
- Lain-lain Rp. 2.000.000
- Total Biaya Rp. 28.250.000
Catatan :
Perhitungan ini tanpa menghitung biaya sewa lahan. Estimasi tersebut di atas bisa berbeda untuk satu daerah dengan daerah yang lain. Perhitungan estimasi hanya dibuat secara garis besar.
Biaya Perawatan
Biaya Perawatan meliputi biaya pembersihan lahan dan pemberian pupuk serta pengendalian hama setiap 6 bulan sekali. Pekerjaan akan melibatkan tenaga kerja sebanyak 5 orang. Terdiri 1 (satu orang) pengawas dan 4 (empat) orang pekerja. Diperkirakan akan memakan waktu 7 hari kerja untuk setiap 1 hektar lahan.
- Estimasi biaya perawatan selama 5 tahun adalah sebesar Rp. 9.000.000.
Biaya Penyulaman
Biaya penyulaman adalah estimasi atas kemungkinan tanaman yang kurang sehat atau mati. Apabila perkiraan tanaman yang mati sebesar 25% dari total 4000 batang. Maka jumlah penyulaman sebanyak 1000 tanaman. Apabila biaya perawatan dan biaya bibit per batang adalah sebesar Rp. 5.250 [Rp. 12.000.000 + Rp. 9.000.000) : 4.000 batang].
- Estimasi biaya penyulaman diperkirakan akan menyerap dana sekitar Rp. 5.250.000.
Pemasaran
Pemasaran kayu sengon relatif lebih mudah, karena kayu sengon merupakan jenis kayu yang tingkat konsumsinya tinggi. Kebutuhan kayu sengon di samping untuk dijual sebagai kayu papan dapat pula digunakan sebagai kayu kaso, palet, bahan pembuat peti dan lain sebagainya. Ranting kayu sengon dapat pula dijual sebagai kayu bakar dan bahan baku pembuatan kertas (pulp).
Pemasaran sengon di beberapa wilayah biasanya dilakukan oleh tengkulak atau langsung dijual ke pabrik pemotongan kayu (sawmill). Harga pasar kayu sangat beragam dan berbeda antara daerah satu dengan lainnya. Saat ini harga satu batang pohon sengon usia tanam 5 tahun dapat dijual seharga Rp. 300.000 s/d Rp. 500.000. Sedangkan jika sudah dibuat papan atau balok dapat dijual seharga Rp. 1.000.000 s/d 1.200.000 per m3.
Perhitungan Hasil Investasi
Jumlah tanaman per hektar lahan adalah berkisar 4000 batang dan prediksi susut sebesar 25% atau sejumlah 1.000 batang. Maka setiap hektar lahan akan menghasilkan kayu yang dapat dipanen sebanyak 3000 batang. Apabila dijual kepada tengkulak (tebang ditempat) tanpa mengeluarkan ongkos tebang dan ongkos angkut sebatang pohon dapat dijual seharga Rp. 500.000 - Rp. 700.000.
Perhitungannya adalah sebagai berikut :
3.000 batang x Rp. 300.000 = Rp. 900.000.000 (Jadi selama 5 tahun masa tanam akan menghasilkan 3.000 batang kayu sengon per hektar lahan).
Apabila diambil harga jual termurah yaitu sebesar Rp. 300.000 per m3. - Hasil investasi kayu sengon selama 5 tahun adalah sebesar Rp. 900.000.000. Hasil perhitungan tersebut berdasarkan estimasi terendah.
Budidaya Pohon Sengon
Tanaman Sengon dapat dibudidayakan dengan cara pembenihan biji-bijinya. Pilihlah biji-biji sengon yang berasal dari induk pohon yang berbatang lurus tinggi serta tidak terkena hama (penyakit). Adapun biji-biji sengon yang baik untuk dijadikan bibit antara lain: kulit biji benih sengon berwarna coklat bersih, rata-rata berukuran maksimal, bentuk utuh, tenggelam dalam air, serta memiliki inti lembaga yang besar.
Pembibitan Sengon
Bibit sengon ditebar diatas media persemaian. Setelah berumur 10 hari, bibit sengon akan mulai berkecambah. Langkah berikutnya adalah melakukan proses penyapihan, yakni memindahkan kecambah ke media polibag. Dalam polybag diisi tanah, pasir, dan pupuk kandang dengan perbandingan 1:1:1 untuk meningkatkan fertilasi tanah. Ketika masih berada dalam media polybag, ada beberapa kegiatan yang mesti dilaksanakan, antara lain: penyiraman, pemupukan, penyiangan, dan seleksi bibit yang kurang bermutu.
Pemindahan Bibit Sengon ke Lahan Perkebunan
Setelah berumur sekitar 6 bulan (tinggi pohon 60-100 cm), maka bibit siap dipindahkan ke lahan perkebunan. Buatlah lubang tanam berukuran 30cm x 30cm dengan kedalaman 30-40cm. Jarak antar pohon sengon diupayakan sekitar 3 meter, baik jarak berderet maupun antar jarak ke samping. Jadi dalam lahan 1 hektar, ada sekitar 1.100 pohon sengon. Beberapa petani menanam pohon sengon dengan jarak lebih rapat, namun setelah akan dewasa, pohon sengon ditebang selang-seling (penjarangan) untuk pertumbuhan yang maksimal.
Pemeliharaan Pohon Sengon
Setelah proses pemindahan selesai, maka selanjutnya adalah melakukan pemeliharaan. Kegiatan-kegiatan perawatan pohon sengon pada lahan perkebunan meliputi penyulaman (mengganti tanaman yang rusak), penyiangan (pembersihan rumput dan gulma), pendagiran (penggemburan tanah di sekitar pohon), pemupukan, pemangkasan cabang-cabang yang tidak berguna, dan penjarangan (penebangan pohon sengon yang tumbuh terlalu rapat).
Pemanenan Pohon Sengon
Pohon sengon dapat mulai dipanen pada umur 5 tahun.
ARTIKEL TERKAIT:
Usaha Budidaya
- Usaha Ternak Bebek Entok
- Budidaya Pohon Kayu Emas
- Peluang Usaha Budidaya Ikan Gabus
- Beternak Ayam Kalkun
- Budidaya Semut Rangrang | Penghasil Kroto
- Usaha Budidaya Azolla Microphylla
- Bisnis Daging Rajungan Yang Memukau
- Budidaya Bekicot
- Usaha Penetasan Telur Ayam
- Beternak Kelinci
- Beternak Lebah Madu
- Beternak Burung Kenari
- Beternak Burung Puyuh
- Budidaya Ikan Lele
- Beternak Ayam Serama
0 komentar:
Post a Comment
Tulis komentar sobat