23 July 2013

Usaha Pembuatan Terasi


terasi

Terasi merupakan produk awetan ikan-ikan atau udang kecil (rebon) yang telah diolah melalui proses pemeraman atau fermentasi, penggilingan atau penumbukan dan penjemuran yang berlangsung selama + 20 hari. Ke dalam produk terasi tersebut ditambahkan garam yang berfungsi sebagai bahan pengawet, berbentuk seperti pasta, berwarna hitam-coklat, kadang ditambah dengan bahan pewarna sehingga menjadi kemerahan, dan terasi memiliki bau yang tajam.

Terasi telah dikenal masyarakat sebagai salah satu bahan pelengkap makanan. Terasi banyak digunakan sebagai penyedap pada sambal, nasi goreng dan lain-lain. Kebutuhan akan terasi amatlah besar. Terasi digunakan sebagai bahan penyedap masakan seperti pada masakan sayuran, sambal, rujak, dan sebagainya. Sebagai bahan makanan setengah basah yang berkadar garam tinggi, terasi dapat disimpan berbulan-bulan. Masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa banyak mengunakan terasi dalam setiap jenis makanannya. Peluang usaha pembuatan terasi sangat menjanjikan, terutama bagi masyarakat yang memiliki ketersediaan bahan baku di wilayahnya, seperti para nelayan, atau masyarakat di tempat lain yang dapat dengan mudah mendapatkan bahan baku dari tempat lain.

Jenis Terasi
Di pasaran, secara umum terasi dapat dibedakan menjadi dua macam berdasarkan bahan bakunya, yaitu terasi udang dan terasi ikan. Terasi udang biasanya memiliki warna cokelat kemerahan, sedangkan terasi ikan berwarna kehitaman. Terasi udang umumnya memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan terasi ikan.

Pembuatan Terasi

A. Alat dan Bahan
1. Alat
  • Timbangan.
  • Alat penghancur.
  • Tempat fermentasi.
  • Tempat dan sarana penjemuran.
  • Wadah plastik.
  • Kain saring
2. Bahan

Bahan Baku

a. Terasi Ikan
Beberapa jenis ikan yang sering digunakan sebagai bahan baku pembuatan terasi ikan adalah ikan Selar gatel (Rembang),Badar/Teri (Krawang) dan sebagainya. Kepala ikan harus dibuang terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut

b. Terasi Udang
Adapun bahan baku yang digunakan dalam pembuatan terasi udang adalah berupa rebon atau udang kecil dengan ukuran panjang berkisar antara 1 cm – 2,1 cm (membujur), lebar 0,3 cm dengan warna keputihan.

Bahan pembantu

a. Garam
Pada pembuatan terasi, garam memiliki fungsi ganda,yaitu seabagai berikut:
-Untuk memantapkan cita rasa terasi yang dihasilkan.
-Pada konsentrai 20% ( 200 g/kg bahan baku), garam mampu berperan sebagai bahan pengawet, namun dalam konsentrasi lebih dari 20% justru akan menggangu proses fermentasi.

b. Pewarna
Untuk memperbaiki penampilan maka sering dilakukan penambahan bahan pewarna buatan dalam terasi.Ke dalam terasi udang sering ditambahkan warna coklat atau merah, sedangkan ke dalam terasi ikan sering ditambahkan warna kehitaman (campuan antara warna merah dan hijau). Adapun konsentrasi pewarna yang digunakan, disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk menjamin keselamatan konsumen, sebaiknya digunakan bahan pewarna yang diizinkan penggunaannya oleh pemerintah (SII).

c. Kain Saring atau Daun Pisang
Pada pelaksanaan fermentasi, adonan terasi perlu dibagi dalam beberapa bagian kecil dan kemudian dibungkus dengan kain saring atau daun pisang yang diiris di beberapa tempat, sehingga adonan tersebut terlindung dari cemaran debu dan air, sementara aerasi udara tetap dapat berjalan lancar.

B. Cara Pembuatan Terasi
  • Ikan dicuci bersih untuk membuang kotoran dan lumpur yang melekat kemudian ditiriskan.
  • Tambahkan garam sebanyak 5% dari berat udang/ikan dan pewarna sesuai dengan warna yang diinginkan kemudian diaduk rata.
  • Tempatkan campuran tersebut pada wadah tampah dan ratakan agar ketebalannya 1 – 2 cm.
  • Jemur sampai setengah kering sambil diaduk selama penjemuran agar merata tingkat kekeringannya.
  • Giling / tumbuk agar halus dan di bentuk adonan gumpalan-gumpalan tersebut.
  • Hasil tumbukan berupa tumbukan-tumbukan bulat dibungkus dengan tikar atau daun pisang kering. Biarkan selama satu hari sampai dua hari.
  • Jemur kembali sambil dihancurkan supaya cepat kering. Jika terlalu kering dapat ditambahkan air. Waktu penjemuran 3 – 4 hari dan kondisi dijaga agar tidak terlalu kering.
  • Buat gumpalan-gumpalan kembali dan bungkus dengan daun pisang kering.
  • Simpan selama 1 – 4 minggu, supaya terjadi proses fermentasi sampai tercium bau khas terasi.

Kemasan
Anda dapat berkreasi mengenai bentuk kemasan terasi yang akan dipasarkan. Kemasan terasi dapat berbentuk bulatan atau kotak besar dengan dibungkus kain kasa. Bentuk lain dari kemasan terasi adalah kotak-kotak kecil dengan bungkus plastik, bentuk bulat kecil dengan kemasan plastik berlapis kertas, dll.


ARTIKEL TERKAIT:

0 komentar:

Post a Comment

Tulis komentar sobat

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2013 Wirausaha Impian | Design by BLog BamZ