16 April 2014

Tips Mengetahui Investasi Bodong




Beberapa tahun belakangan ini banyak bermunculan perusahaan investasi bodong alias menipu yang menawarkan bagi hasil yang menggiurkan 3 persen bahkan lebih per bulan sebagai iming-iming untuk menjaring investor/nasabah yang ujung-ujungnya telah melakukan penipuan terhadap ribuan investor. Satu dari sekian ribu orang yang kena tipu adalah mas Ferdy Hasan, presenter kondang tersebut mengalami kerugian hampir 12 miliar gara-gara berinvestasi di tempat yang salah. Ferdi sengaja membuka kerugian investasinya ini supaya tidak ada orang lain yang kena tipu.

Data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah melaporkan sedikitnya 24 perusahaan investasi bodong ke tim Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi.

Untuk mengingatkan kita semua, berikut beberapa perusahan atau badan usaha yang sudah melakukan penipuan terhadap para investornya.

Qurnia Subur Alam (QSAR)
Jenis Investasi: Agrobisnis
Jumlah nasabah: 6.800 orang/lembaga
Jumlah kerugian: Rp 467 miliar

Add Farm
Jenis Investasi: Agrobisnis
Jumlah nasabah: 8.500 orang
Jumlah kerugian: sekitar Rp 544 miliar

Koperasi Langit Biru
Jenis Investasi: Agrobisnis
Jumlah nasabah: 115.000 orang
Jumlah kerugian: Rp 6 triliun

Sarana Perdana Indoglobal (SPI)
Jenis Investasi: Komoditas dan Valuta
Jumlah nasabah: 3.401 orang
Jumlah kerugian nasabah: Rp 1,5 triliun-Rp 3 triliun

Wahana Global Bersama
Jenis Investasi: Komoditas dan Valuta
Jumlah nasabah: 11.500 orang
Jumlah kerugian: Rp 3,5 triliun-Rp 7 triliun

Gama Smart
Jenis Investasi: Komoditas dan Valuta
Jumlah nasabah: +/- 10.000 orang
Jumlah kerugian: sekitar Rp 12 triliun

Raihan Jewellery
Jenis Investasi: Emas
Jumlah nasabah: -
Kisaran dana yang terkumpul: Rp 13,2 triliun

Gold Traders Indonesia Syariah (GTIS)
Jenis Investasi: Emas
Jumlah nasabah: -
Prediksi dana yang terkumpul: -

Virgin Gold Mining Corporation (VGMC)
Jenis Investasi: Emas
Kisaran jumlah nasabah: 40.000 orang
Prediksi dana yang terkumpul: Rp 500 miliar

Pohon Mas
Jenis Investasi: Emas
Jumlah nasabah: 24.398 orang
Jumlah kerugian: sekitar Rp 574,10 miliar

Dan masih banyak lagi perusahan-perusahan abal-abal alias bodong yang hanya bisa kami catat nama perusahaannya saja seperti PT Trimas Mulia (pemiliknya kabur), PT Golden Traders Indonesia Syariah (GTIS) (pemiliknya kabur), dan CV Panen Mas (pemiliknya di penjara).

Agar tidak terjerumus dalam investasi bodong, masyarakat hendaknya benar-benar memperhatikan beberapa hal sebelum melakukan investasi tertentu. Perencana keuangan Eko Indarto dari Finansia Consulting, berbagi tips pada kita agar tidak tertipu oleh investasi bodong. Simak beberapa tipsnya.

Pertama, masyarakat yang sudah terlanjur investasi harus melihat hasilnya. Jika prosentase keuntungan terlalu tinggi atau jauh di atas yang ditawarkan perbankan, maka harus mulai waspada. Jika hasil yang ditawarkan sangat tinggi dalam jangka waktu singkat, maka risiko yang ditanggung juga lebih tinggi.

Kedua, sebelum memilih perusahaan investasi atau produk investasi harus memperhatikan aspek legalitas perusahaan atau produk tersebut. Menurut dia, banyak kasus terjadi di mana masyarakat tidak paham perusahaan atau produk investasi sehingga mereka dengan mudah memberikan uang. Padahal legalitas perusahaan tersebut belum jelas, begitu pula produknya belum diketahui.

Ketiga, hasil investasi yang tinggi tidak bisa berlangsung tetap dan stabil. Hanya deposito dan obligasi diantara jenis investasi yang bisa memberikan hasil tetap. Jika ingin hasil yang tetap, seseorang sebaiknya memilih investasi dalam bentuk deposito atau obligasi.

Keempat, jika ingin berinvestasi, maka jangan hanya menelan bulat-bulat saran yang diberikan oleh seorang perencana keuangan. Jangan langsung percaya dan menelan semua yang disarankan financial planner. Investor harus mengerti bagaimana cara kerja investasi tersebut dan bagaimana investasi itu memberikan hasil.




ARTIKEL TERKAIT:

0 komentar:

Post a Comment

Tulis komentar sobat

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2013 Wirausaha Impian | Design by BLog BamZ