24 November 2013

Mencari Ide Bisnis Dengan Strategi Menyontek Produk Lain


kunci_sukses photo kunci_sukses_zps91749ab9.jpg

Dalam merencanakan suatu bisnis, pertanyaan awal yang sering muncul adalah jenis bisnis apakah yang akan dijalankan? Bagaimana cara menemukan ide bisnis? Bagaimana memulainya? Meskipun pertanyaan itu terkesan sederhana, ternyata banyak orang mengalami kesulitan menemukan jawabannya.

Ada sebuah strategi yang menurut penulis sangat efektif untuk memulai dan membangun suatu bisnis. Strategi tersebut adalah "Menyontek", namun bukan sembarang menyontek, melainkan menyontek sesuatu yang layak untuk dicontek. Dalam berbagai buku motivasi bisnis istilah menyontek ini lebih dikenal dengan prinsip ATM (Amati - Tiru - Modifikasi). AMATI semua jenis produk yang ada di pasaran, jika produk tersebut mempunyai prospek yang bagus silahkan Anda TIRU, dan sebelum Anda memproduksinya lakukan MODIFIKASI terlebih dahulu agar produk kita tampil beda dengan produk yang kita tiru.

Contek menyontek jenis produk dalam dunia bisnis adalah hal yang lazim. Kenyataannya memang demikian, tidak sedikit produk-produk yang beredar di sekitar kita adalah dari hasil menyontek! Contohnya produk air minum kemasan, berbagai merek banyak yang menyontek ke Aqua. Berbagai merek detergen bubuk banyak yang menyontek ke Rinso. Dalam produk elektronik juga demikian, banyak kita jumpai bebagai merek dengan tipe produk tertentu adalah hasil menjiplak produk merek lain. Dalam dunia fashion Jean-Paul Gaultier sempat meniru Pierre Cardin, Pierre Cardin sempat meniru Christian Dior, Christian Dior sempat meniru Robert Piquet. Istilah menyontek disini tidak selalu berarti menjiplak jenis produk tapi bisa bermakna meniru jejak langka, skil manajerial, dll.

Strategi ATM
  • Amati
    Amati jenis usaha apa yang hendak Anda jalankan. Yang dimaksud adalah mengamati bisnis yang sukses dijalankan orang lain. Mengamati bukan dalam arti hanya melihat, akan tetapi mempelajari seluk beluk bisnisnya, menganalisis dan menyimpulkan. Bisnis yang dipilih untuk diamati tentu bisnis yang bidang dan skalanya sesuai dengan kemampuan dan kondisi kita (memungkinkan untuk dilakukan). Jauh lebih baik jika memilih bidang bisnis yang disukai, karena peluang keberhasilannya akan lebih tinggi.
  • Tiru
    Proses meniru dimulai dari tahap perencanaan. Dengan adanya contoh yang telah diamati maka menyusun perencanaan bisnis menjadi amat mudah. Langkah selanjutnya adalah menindaklanjuti perencanaan tersebut dengan tindakan nyata. Yang harus diperhatikan dalam proses meniru adalah jangan sampai melanggar etika dan hukum. Prinsip usaha, pola kerja, sistem manajemen, peralatan yang digunakan, proses produksi, standar pelayanan, strategi pemasaran, hingga mentalitas dan fighting spirit adalah hal yang dapat ditiru dan tidak beresiko berurusan dengan hukum. Jangan meniru logo perusahaan, merek dan hal lain yang dilindungi undang-undang, karena akan berakibat fatal.
  • Modifikasi
    Selain sebagai penyesuaian, modifikasi juga bertujuan untuk menutup kelemahan (dari hasil pengamatan) dan memberi nilai tambah. Pada tahapan inilah diperlukan kreativitas dan kejelian, agar perubahan/penyesuaian yang dilakukan dapat menambah daya tarik dan efektifitas.

Dalam melalui beberapa tahapan strategi diatas tentunya Anda sudah dapat menentukan jenis usaha apa dana bagaimana bentuk dari usaha yang akan Anda jalankan nantinya. Dalam hal ini Kreatifitas kita sangat dibutuhkan. Modifikasi dengan memberi nilai tambah dan pembeda. Itulah yang disebut Kreatif.

Apa dan bagiamana kekuatan dan kelemahannya model bisnis seperti ini :

1. Peluang.
Tiru dan Modifikasi ini peluangnya lebih bagus dari pada sebuah bisnis baru. Mengapa? Karena konsumen sudah mengenal jenis produk ini dari produk sebelumnya. Selain itu, Anda sudah punya model panutan sehingga tinggal amati sekali lagi, lihat apa yang kurang dan apa yang lebih dari bisnis itu, dan Anda dapat menyempurnakan lagi!

2. Kelemahan.
Memilih model bisnis meniru dan modifikasi, ingatkan diri untuk bisa mengukur kemampuan. Perhatikan, apakah kemampuan pengamatan anda sudah bagus apa tidak? Modifikasi adalah hasil dari pengamatan. Setelah itu, ukur pula seberapa kreatifkah kita dalam memberi nilai tambah yang jadi pembeda dengan produk sebelumnya? Karena idenya berasal dari ide orang lain, maka biasanya produk kita akan segera saja ‘dibanding-bandingkan‘ dengan produk pendahulunya. Inilah tantangan terbesarnya.

3. Kekuatan.
Jika memilih model bisnis seperti ini, maka sebenarnya Anda memiliki kekuatan berupa Inovasi dan Kreatifitas yang tidak dimiliki oleh orang lain sebelumnya. Bisa jadi, produk hasil modifikasi kita akan lebih bagus dan laris dari pendahulunya. Karena ada nilai tambah dan variasi baru disana. Konsumen jadi memiliki alternatif. Kekuatan nilai tambah inilah yang menjadi kunci.

4. Ancaman.
Ancaman terbesar dari model ini pasti datang dari produk yang kita tiru itu. Tentu pemilik produk yang kita tiru akan berusaha sekuat tenaga untuk menjaga konsumennya. Disinilah akan terjadi adu kreatifitas.

Yang pasti strategi ATM ini lebih mudah dan praktis karena Anda tidak perlu banyak melakukan riset, trial dan error seperti jika mau membuka bisnis yang benar-benar baru.


ARTIKEL TERKAIT:

2 komentar:

  1. mantap bos, untuk segi blog saja ada yang sekedar meniru, apakah seperti itu pantas untuk usaha. Jadi kesal para copaser. salam sukses bos. thanks

    ReplyDelete
  2. Meniru bisnis orang lain boleh - boleh saja asal jangan dijiplak mentah - mentah artinya kita hanya meniru idenya saja produknya tentu saja kita modifikasi sehingga menjadi produk baru yang merupakan pengembangan dari produk yang kita tiru

    ReplyDelete

Tulis komentar sobat

◄ Newer Post Older Post ►
 

Copyright 2013 Wirausaha Impian | Design by BLog BamZ